SEJARAH
KEDOKTERAN
Pada awalnya,
sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal menggunakan tumbuh-tumbuhan
herbal dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ini sesuai dengan kepercayaan magis
mereka yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme percaya bahwa
benda mati pun memiliki roh atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur.
Ilmu kedokteran
berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat terpisah yakni Mesir kuno,
Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an
terjadi sebuah perubahan besar yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains.
Hal ini mulai timbul dengan penolakan–karena tidak sesuai dengan fakta yang
ada–terhadap berbagai hal yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada masa lalu
(bandingkan dengan penolakan Copernicus pada teori astronomi Ptolomeus.
Beberapa tokoh baru seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan
penolakan terhadap teori-teori besar kedokteran kuno seperti teori Galen,
Hippokrates, dan Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi akibat semakin lemahnya
kekuatan gereja dalam masyarakat pada masa itu.
Ilmu kedokteran
yang seperti dipraktikkan pada masa kini berkembang pada akhir abad ke-18 dan
awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf
Virchow) dan Perancis (Jean-Martin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran
modern, kedokteran "ilmiah" (di mana semua hasil-hasilnya telah
diujicobakan) menggantikan tradisi awal kedokteran Barat, herbalisme,
humorlasime Yunani dan semua teori pra-modern. Pusat perkembangan ilmu
kedokteran berganti ke Britania Raya dan Amerika Serikat pada awal tahun
1900-an (oleh William Osler, Harvey Cushing).
Kedokteran
berdasarkan bukti (evidence-based medicine) adalah tindakan yang kini dilakukan
untuk memberikan cara kerja yang efektif dan menggunakan metode ilmiah serta
informasi sains global yang modern.
Kini, ilmu
genetika telah memengaruhi ilmu kedokteran. Hal ini dimulai dengan ditemukannya
gen penyebab berbagai penyakit akibat kelainan genetik, dan perkembangan teknik
biologi molekuler.
Ilmu herbalisme
berkembang menjadi farmakologi. Masa modern benar-benar dimulai dengan penemuan
Heinrich Hermann Robert Koch bahwa penyakit disebarkan melalui bakteria
(sekitar tahun 1880), yang kemudian disusul penemuan antibiotik (sekitar tahun
1900-an). Antibiotik yang pertama kali ditemukan adalah obat Sulfa, yang
diturunkan dari anilina. Penanganan terhadap penyakit infeksi berhasil
menurunkan tingkat infeksi pada masyarakat Barat. Oleh karena itu dimulailah
industri obat.
Praktek kedokteran[sunting
| sunting sumber]
Praktek kedokteran
mengombinasikan sains dan seni. Sains dan teknologi adalah bukti dasar atas
berbagai masalah klinis dalam masyarakat. Seni kedokteran adalah penerapan
gabungan antara ilmu kedokteran, intuisi, dan keputusan medis untuk menentukan
diagnosis yang tepat dan perencanaan perawatan untuk masing-masing pasien serta
merawat pasien sesuai dengan apa yang diperlukan olehnya.
Pusat dari praktik
kedokteran adalah hubungan relasi antara pasien dan dokter yang dibangun ketika
seseorang mencari dokter untuk mengatasi masalah kesehatan yang dideritanya.
Dalam praktik,
seorang dokter harus:
membangun relasi
dengan pasien
mengumpulkan data
(riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik dengan hasil laboratorium atau citra
medis)
menganalisis data
membuat rencana
perawatan (tes yang harus dijalani berikutnya, terapi, rujukan)
merawat pasien
memantau dan
menilai jalannya perawatan dan dapat mengubah perawatan bila diperlukan.
Semua yang
dilakukan dokter tercatat dalam sebuah rekam medis, yang merupakan dokumen yang
berkedudukan dalam hukum. [1]
Relasi
pasien-dokter[sunting | sunting sumber]
Hubungan relasi antara dokter dan pasien yang
timbul pada ruangan praktik
Relasi pasien dan
dokter adalah proses utama dari praktik kedokteran. Terdapat banyak pandangan
mengenai hubungan relasi ini.
Pandangan yang
ideal, seperti yang diajarkan di fakultas kedokteran, mengambil sisi dari
proses seorang dokter mempelajari tanda-tanda, masalah, dan nilai-nilai dari
pasien; maka dari itu dokter memeriksa pasien, menginterpretasi tanda-tanda
klinis, dan membuat sebuah diagnosis yang kemudian digunakan sebagai penjelasan
kepada pasien dan merencanakan perawatan atau pengobatan. Pada dasarnya, tugas
seorang dokter adalah berperan sebagai ahli biologi manusia. Oleh karena itu,
seorang dokter harus paham benar bagaimana keadaan normal dari manusia sehingga
ia dapat menentukan sejauh mana kondisi kesehatan pasien. Proses inilah yang
dikenal sebagai diagnosis.
Empat kata kunci
dari diagnosis dalam dunia kedokteran adalah anatomi (struktur: apa yang ada di
sana), fisiologi atau faal (bagaimana struktur tersebut bekerja), patologi (apa
kelainan dari sisi anatomi dan faalnya), dan psikologi (pikiran dan perilaku).
Seorang dokter juga harus menyadari arti 'sehat' dari pandangan pasien.
Artinya, konteks sosial politik dari pasien (keluarga, pekerjaan, tingkat
stres, kepercayaan) harus turut dipertimbangkan dan kadang-kadang dapat menjadi
petunjuk dalam kepentingan membangun diagnosis dan perawatan berikutnya.
Ketika bertemu
dengan dokter, pasien akan memaparkan komplainnya (tanda-tanda) kepada dokter,
yang nantinya akan memberikan berbagai informasi tentang tanda-tanda klinis
tersebut. Kemudian dokter akan memeriksa, mencatat segala yang ditemukannya
pada diri pasien dan memperkirakan berbagai kemungkinan diagnosis. Bersama
pasien, dokter akan menyusun perawatan berikutnya atau tes laboratorium
berikutnya bila diagnosis belum dapat dipastikan. Bila diagnosis telah disusun,
maka dokter akan memberikan ("mengajarkan") nasihat medis. Relasi
pengajaran ini menempatkan dokter sebagai guru (Physician dalam Bahasa Inggris;
berasal dari bahasa Latin yang berarti guru).
Relasi dokter dan
pasien dapat dianalisis dari pandangan masalah etika. Banyak nilai dan masalah
etika yang dapat ditambahkan ke relasi ini. Tentunya, masalah etika amat
dipengaruhi oleh tingkat masyarakat, masa, budaya, dan pemahan terhadap nilai
moral. Sebagai contoh, dalam 30 tahun terakhir, penegasan dan tuntutan terhadap
hak otonomi pasien kian meningkat di dalam dunia kedokteran Barat.
Relasi dan proses
praktik juga dapat dilihat dari sisi relasi kekuatan sosial (seperti yang
dikemukakan Michel Foucault atau transaksi ekonomi. Profesi dokter memiliki
status yang lebih tinggi pada abad lalu, dan mereka dipercaya untuk melakukan
tindakan dalam kesehatan masyarakat. Hal ini membawa suatu kekuatan tersendiri
dan membawa keuntungan serta kerugian bagi pasien.
Pada 25 tahun
terakhir ini, kebebasan dokter dipersempit. Terutama dengan kehadiran
perusahaan asuransi seiring naiknya biaya perawatan kesehatan. Di berbagai
negara (seperti Jepang) pihak asuransi juga mempunyai pengaruh dalam penentuan
keputusan medis.
Kualitas relasi
pasien dan dokter sangat penting bagi kedua pihak. Saling menghormati,
kepercayaan, pertukaran pendapat mengenai penyakit dan kehidupan, ketersediaan
waktu yang cukup, mempertajam ketepatan diagnosis, dan memperkaya wawasan
pasien tentang penyakit yang dideritanya; semua ini dilakukan agar relasi kian
baik.
Relasi kian
kompleks di luar ruang praktik pribadi dokter, seperti pada bangsal rumah
sakit. Dalam rumah sakit, relasi tak hanya antara dokter dan pasien, namun juga
dengan pasien lainnya, perawat, pekerja dari lembaga sosial, dan lainnya.
Kecakapan
klinis[sunting | sunting sumber]
Sebuah evaluasi
medis yang lengkap terdiri dari sebuah riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik,
hasil laboratorium atau citra medis, analisis data, dan penentuan diagnosis,
dan perencanaan perawatan atau pengobatan.[2]
Hal-hal yang
termasuk dalam riwayat kesehatan:
Keluhan utama
(KU): alasan pasien datang kepada dokter. Hal ini disebut tanda atau gejala.
Dituliskan sesuai dengan yang diungkapkan oleh pasien dan sejak kapan hal
tersebut di keluhkan pasien.
Riwayat Penyakit
Sekarang (RPS)(HPI: History of present illness): urutan kronologis dari
tanda-tanda dan klasifikasi dari setiap tanda.
Aktivitas kini:
hal-hal yang berkaitan aktivitas pasien sekarang seperti pekerjaan, hobi, dan
lainnya.
Riwayat
Pengobatan: obat apa yang digunakan pasien sebelum menemui dokter, termasuk
alergi.
Riwayat Penyakit
Dahulu/RPD(PMH: Past medical history): perawatan yang pernah dijalani pasien
sebelumnya, cedera, penyakit infeksi yang pernah diderita, vaksinasi, alergi
yang pernah diderita.
Riwayat Sistemik
(ROS: Review of systems): menanyakan pasien mengenai kondisi sistem organ
utamanya seperti jantung, paru-paru, sistem pencernaan (traktus digestivus),
dan lainnya.
Riwayat sosial
Ekonomi(SH: Social history): tempat lahir, tempat tinggal, status perkawinan,
status sosial ekonomi, kebiasaan (termasuk diet), penggunaan obat, tembakau,
dan alkohol.
Riwayat keluarga
(FH: Family history): membuat daftar penyakit apa saja yang pernah diderita
oleh keluarga pasien yang dapat diturunkan (penyakit genetik). Biasanya dibuat
dalam silsilah keluarga atau pohon keluarga.
Dalam pemeriksaan
fisik, dokter berusaha mencari tanda yang dapat mendukung proses pembuatan
diagnosisnya. Dokter menggunakan indera penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan
kadang-kadang juga dengan penciuman. Empat metode utama untuk pemeriksaan
fisik: melihat (inspeksi), merasakan/menyentuh (palpasi), mengetuk untuk
membedakan karakteristik resonansi (perkusi), mendengar (auskultasi); mencium
kadang-kadang diperlukan seperti untuk membaui urea pada penyakit uremia.
Pemeriksaan fisik
mencakup:
Tanda vital
termasuk tinggi, berat badan, suhu tubuh, tekanan darah, denyut, kecepatan
bernapas, tingkat hemoglobin darah,
Tampakan umum
pasien dan penunjuk spesifik dari penyakit.
Kulit, kepala,
mata, telinga, hidung, tenggorok, dan kerongkongan.
Kardiovaskular
jantung dan pembuluh darah
Saluran pernapasan
(termasuk paru-paru)
Tubuh (abdomen)
dan rektum
Organ genitalia
(kelamin)
Otot rangka
(anggota gerak tubuh)
Kondisi persarafan
(kesadaran, orak, saraf kranial, saraf perifer)
Psikiatrik atau
kejiwaan (orientasi, mental)
Hasil laboratorium
dan pencitraan medis dapat digunakan bila diperlukan.
Pemeriksaan ini
dapat berlangsung hanya dalam beberapa menit bila masalahnya sederhana maupun
hingga berminggu-minggu bila pasien mengalami masalah pada beberapa sistem
tubuhnya sehingga diperlukan rujukan ke beberapa dokter spesialis.
Cabang ilmu
kedokteran[sunting | sunting sumber]
Profesi kedokteran
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, apalagi kini
cakupan ilmu telah berkembang luas. Ilmu kedokteran gigi dan psikologi,
walaupun sering dipisahkan dari kedokteran umum, tetap menjadi bagian satu
kesatuan ilmu kedokteran.
Seorang dokter
dapat memiliki kemampuan spesialisasi(sudah menjalani pendidikan lanjut pasca
sarjana) dan subspesialisasi yang disebut sebagai dokter spesialis. Penentuan
spesialiasi dan gelarnya beragam di tiap negara.
Spesialiasi
diagnostik[sunting | sunting sumber]
Laboratorium klinik
adalah layanan diagnostik klinis yang mengaplikasikan teknik laboratorium untuk
membuat diagnosis dan manajemen pasien. Di Amerika Serikat, layanan ini berada
di bawah pengawasan seorang patologis (ahli patologi). Orang yang dapat bekerja
di bidang ini adalah staf yang paham akan teknologi kedokteran, di Indonesia
Laboratorium patologi ini ada 2 :
Patologi klinik
Patologi anatomi
Radiologi
berkonsentrasi pada pemcitraan atau penggambaran tubuh manusia, misalnya dengan
sinar-X, CT-scan, USG (ultrasonografi), tomografi resonansi magnetik nuklir.
Disiplin ilmu
pre-klinis[sunting | sunting sumber]
Anatomi adalah
ilmu yang mempelajari struktur dan organisasi tubuh manusia
Fisiologi adalah
ilmu yang mempelajari fungsi berbagai organ dan sistem organ serta interaksinya
dalam tubuh manusia
Biokimia adalah
ilmu yang mempelajari proses-proses kimia yang terjadi dalam tubuh manusia
Histologi adalah
ilmu yang mempelajari struktur mikroskopik dan fungsi jaringan pembentuk dan
penyusun organ dan sistem organ dalam tubuh manusia
Farmakologi adalah
ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia
Patologi anatomi
adalah ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik
berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
Patologi klinik
adalah ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ
atau sistem organ
Parasitologi
adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan parasit
Mikrobiologi
adalah ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang disebabkan mikroba
Disiplin ilmu
klinis[sunting | sunting sumber]
Anestesiologi
adalah disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
Dermatologi adalah
ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya. Di Inggris, dermatologi adalah
subspesialis dari kedokteran umum. Di Indonesia, spesialisasi ini digabungkan
dengan ilmu penyakit kelamin. Dokter dengan spesialisasi ini diberi gelar SpKK
(Spesialisasi Kulit dan Kelamin).
Kedaruratan medis
adalah ilmu yang memusatkan pada diagnosis dan perawatan dari penyakit akut
seperti trauma. Ilmu ini juga berhubungan dengan ilmu bedah, pediatri, dan
lainnya.
Kedokteran umum
atau kedokteran keluarga menangani pertolongan pertama untuk pasien dengan
masalah darurat, memantau dan membina pasien dengan masalah kronis. Dokter
keluarga biasanya dapat menangani 90% dari masalah kesehatan keluarga (anak,
dewasa, manula baik pria maupun wanita) tanpa harus merujuk ke dokter
spesialis, baik masalah acute dan kronis( penyakit luar(kulit , THT, mata
dll),dan penyakit dalam(jantung, paru dll)). Di U.S.A dokter yang tergolong
generalist meliputi, pediatri: masalah anak, internis(ahli Penyakit dalam):
dewasa, Family physician(Dokter keluarga): untuk segala golongan umur.
Ilmu penyakit
dalam berpusat pada masalah penyakit sistemik terutama pada pasien dewasa
seperti masalah penyakit yang dapat merusak seluruh tubuh. Ilmu ini banyak
menurunkan subspesialis: (Tidak semua spesialisasi ini ada di Indonesia, lihat
artikel dokter spesialis)
Endokrinologi
Gastroenterologi
Hematologi
Kardiologi
Kedokteran
perawatan intensif
Nefrologi
Onkologi
Penyakit infeksi
Pulmonologi
Rheumatologi
Neurologi adalah
ilmu yang memepelajari tentang penyakit saraf. Di Inggris, spesialisasi ini
berada di bawah kedokteran umum.
Obstetrik dan ginekologi
(di kalangan dokter sering disingkat obgin). Dalam bahasa Indonesia disebut
ilmu kebidanan dan penyakit kandungan. Masalah obat reproduksi dan obat
kesuburan secara umum ditangani oleh spesialis ginekologi.
Perawatan
penenangan pasien adalah cabang baru dari ilmu kedokteran yang menangani
perawatan dan pemberian dukungan emosional pasien dengan penyakit yang parah
seperti kanker dan gagal jantung.
Pediatri adalah
ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak. Seperti pada ilmu
penyakit dalam, disiplin ini memiliki banyak subspesialis seperti untuk bidang
kardiologi, endokrinologi, gastroenterologi, hematologi, onkologi, oftalmologi,
dan neonatologi.
Telinga Hidung
Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL): ilmu kedokteran yang mempelajari kesehatan
telinga, pendengaran, keseimbangan, hidung, pernapasan, tenggorok, kelaianan
suara, gangguan menelan, dan adanya tumor di daerah leher dan wajah.
Kedokteran
rehabilitasi medis atau disebut juga fisiatri mempelajari perbaikan fungsional
tubuh dari cedera atau kelainan kongenital.
Kedokteran
preventif adalah cabang dari ilmu kedokteran yang memusatkan pada pencegahan
penyakit.
Psikiatri atau
ilmu kedokteran jiwa.
Terapi radiasi
memusatkan pada penggunaan radiasi untuk terapi.
Radiologi
mempelajari interpretasi dari pencitraan medis dari berbagai media seperti
sinar X. Di Indonesia, dokter dengan spesialiasi radiologi diberi gelar SpRad.
Spesialisasi bedah
mempelejarai ilmu bedah. Ilmu ini memiliki cabang spesialisasi seperti bedah
ortopedik, bedah urologi, bedah saraf dan lainnya.
Ilmu kedokteran
berdasarkan gender, mempelajari sisi perbedaan biologi dan fisiologi dari jenis
kelamin dan bagaimana pengaruhnya pada penyakit.
Cakupan
antardisipliner[sunting | sunting sumber]
Ilmu kedokteran
pun meluas ke bidang lainnya. Beberapa bidang belum dikenal di Indonesia.
Bioetika adalah
sebuah ilmu yang mempelajari hubungan biologi, sains, kesehatan, etika,
filsafat, dan teologi.
Farmakologi klinis
mempelajari hubungan interaksi antara obat dan tubuh pasien.
Informatika
kedokteran mengubungkan dunia kedokteran dengan dunia teknologi informasi.
Kedokteran
dirgantara mempelajari perihal kesehatan yang berhubunga dengan penerbangan dan
perjalanan udara.
Kedokteran
evolusioner adalah ilmu kedokteran yang dikaitkan dengan teori evolusioner.
Kedokteran
forensik mempelajari ilmu kedokteran yang berkaitan dengan masalah hukum
seperti penentuan waktu dan penyebab kematian seseorang pada sebuah kasus
kriminal.
Kedokteran
konservasi adalah ilmu yang berkaitan dengan kesehatan manusia dan hewan serta
kondisi lingkungan. Disebut juga sebagai kedokteran ekologis atau kedokteran
lingkungan.
Kedokteran
olahraga menangani kesehatan para olahragawan.
Kedokteran selam
membahas hal yang berhubungan masalah kesehatan pada penyelaman.
Nosologi adalah
bagian pengelompokan penyakit untuk tujuan tertentu.
Teknik biomedis
mempelajari aplikasi prinsip teknis untuk praktik kedokteran.
Pendidikan dan
profesi kedokteran di Indonesia[sunting | sunting sumber]
Pendidikan kedokteran pada tahun 1901.
Pendidikan
kedokteran adalah proses pendidikan dokter untuk diterapkan di masyarakat.
Pendidikan dan
pelatihan ilmu kedokteran bervariasi di setiap negara, namun di hampir semuanya
pendidikan ini dibuka mulai dari sekolah kedokteran atau fakultas kedokteran di
tingkat universitas selama waktu yang ditentukan.
Di Indonesia,
pendidikan kedokteran dibuka di tingkat fakultas kedokteran universitas.
Mahasiswa harus menempuh pendidikan strata-1 selama sekitar 3,5 tahun untuk
mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (SKed). Setelah itu untuk menjadi seorang
dokter, mahasiswa harus mengikuti pendidikan profesi dokter selama 1,5 tahun.
Ketika telah diambil sumpah, seorang dokter dianjurkan menjadi pegawai tidak
tetap (PTT) pemerintah untuk disebar ke daerah selama waktu yang telah
ditentukan. Seorang dokter umum dapat mengambil pendidikan spesialisasi sesuai
pilihannya.Saat ini kurikulum pendidikan kedokteran di Indonesia menganut
sistem pembelajaran berdasarkan masalah atau Problem based Learning (PBL).
Konsil Kedokteran
Indonesia[sunting | sunting sumber]
Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI) berdasarkan UU no. 29 Tahun 2004 tentang praktik Kedokteran,
telah dibentuk untuk melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan kesehatan
dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dari dokter dan dokter gigi, yang
terdiri atas Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi. KKI bertanggung
jawab kepada Presiden dan berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.
KKI mempunyai
fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter dan dokter
gigi yang menjalankan prakterk kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan medis. KKI mempunyai tugas meregistrasi dokter dan dokter gigi,
mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi dan melakukan
pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama
lembaga terkait sesuai dengan fungsi masing-masing. Standar pendidikan profesi
dokter dan dokter gigi yang disahkan Konsil ditetapkan bersama oleh Konsil
Kedokteran Indonesia dengan kolegium kedokteran, kolegium kedokteran gigi,
asosiasi institusi pendidikan kedokteran, asosiasi institusi pendidikan
kedokteran gigi, dan asosiasi rumah sakit pendidikan.
KKI mempunyai
wewenang:
menyetujui dan
menolak permohonan registrasi dokter dan dokter gigi,
menerbitkan dan
mencabut surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi,
mengesahkan
standar kompetensi dokter dan dokter gigi,
melakukan
pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan dokter gigi,
mengesahkan
penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi,
melakukan
pembinaan bersama terhadap dokter dan dokter gigi mengenai pelaksanaan etika
profesi yang ditetapkan oleh Organisasi Profesi,
melakukan
pencatatan terhadap dokter dan dokter gigi yang dikenakan sanksi oleh
organisasi profesi, atau perangkatnya karena melanggar ketentuan etika profesi.
Susunan organisasi
Konsil Kedokteran Indonesia terdiri atas:
Konsil Kedokteran
Konsil Kedokteran
Gigi.
Konsil Kedokteran
dan Konsil Kedokteran Gigi masing-masing terdiri atas 3 divisi yaitu:
divisi registrasi,
divisi standar
pendidikan profesi,
divisi pembinaan.
Jumlah anggota
Konsil Kedokteran Indonesia berjumlah 17 orang yang terdiri dari unsur-unsur
yang berasal dari :
Organisasi Profesi
Kedokteran 2 orang,
Organisasi Profesi
Kedokteran Gigi 2 orang,
Asosiasi Institusi
Pendidikan Kedokteran 1 orang,
Asosiasi Institusi
Pendidikan Kedoktan Gigi 1 orang,
Kolegium
Kedokteran 1 orang,
Kolegium
Kedokteran Gigi 1 orang,
Asosiasi Rumah
Sakit Pendidikan 2 orang,
Tokoh Masyarakat 3
orang,
Departemen
Kesehatan 2 orang,
Departemen
Pendidikan Nasional 2 orang.
Keanggotaan KKI
untuk pertama kali ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri Kesehatan (pasal
84 Undang Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran).
Sertifikat
Kompetensi bagi Dokter[sunting | sunting sumber]
Sertifikat
Kompetensi perlu dibuat bagi Dokter lulusan sebelum 29 April 2007 dan belum
mengajukan pembuatan Surat Tanda Registrasi (STR) ke Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI). Proses pembuatan Sertifikat Kompetensi ini hanya berlaku
sampai dengan tanggal 29 Oktober 2007 (batas terakhir pengajuan STR ke KKI
berdasarkan surat KKI No. KK. 01.03/KKI/Reg/IV/301). Sertifikat Kompetensi akan
dikirim ke alamat korespondensi yang tercantum dalam formulir pendaftaran
dengan Pos Tercatat.
Surat Tanda
Registrasi (STR)[sunting | sunting sumber]
Surat Tanda
Registrasi adalah pencatatan resmi dokter dan dokter gigi yang telah memiliki
sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu, serta diakui
secara hukum untuk melakukan tindakan sesuai kompetensinya. Registrasi yang
memenuhi persyaratan dan melewati proses verifikasi, konfirmasi, validasi dan
penandatanganan oleh Registar maka terbitlah Surat Tanda Registrasi (STR).
Surat Tanda Registrasi tersebut menjadi bukti tertulis yang diberikan oleh KKI
bagi dokter dan dokter gigi.
BY:ROHMA TKJ
0 komentar:
Posting Komentar